Angkat Isu HAM, Mahasiswa UMM Raih Esai Terbaik

Author : Humas | Jum'at, 25 Desember 2020 12:26 WIB
Esai Ana Fauziah terpilih menjadi esai terbaik (Foto : Istimewa)

Berawal dari hobi menulis di blog, karya esai Ana Fuziah terpilih sebagai esai terbaik di kompetisi Lex Scientia Law Review Student Colloguium 2020. Acara ini diadakan oleh fakultas hukum Universitas Negeri Semarang (UNNES). Esai mahasiswa fakultas hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini juga di presentasikan secara daring dalam rangkaian acara yang dilaksanakan pada Minggu (20/12) lalu.

Awalnya, Ana tidak manyangka bahwa esainya akan terpilih di perlombaan itu. Selain karena ajang ini dilaksanakan untuk umum, Ana sendiri baru menerima informasi pendaftaran sehari sebelum ditutup. “Untungnya, pihak panitia hanya mewajibkan para peserta untuk mengumpulkan abstrak di pendaftaran awal. Jadi saya masih ada waktu untuk menyusun esai dengan baik,” tutur mahasiswa yang lahir di Pasuruan ini.

Baca juga : E-Lemur, Bawa Mahasiswa UMM Raih Juara Lomba Esai Nasional

Dari sekian banyak abstrak yang dilombakan, hanya tujuh abstrak terbaik yang dipilih, salah satunya esai yang Ana tulis. Kemudian mereka diminta untuk mempresentasikannya di gelaran Lex Scientia Law Review Student Colloguium 2020. Nantinya ketujuh penulis esai terbaik ini akan mendapatkan pelatihan penulisan jurnal. Tulisan mereka juga berkesempatan untuk dimuat di jurnal Lex Scientia Law Review.

Mahasiswa Fakultas Hukum ini mengungkapkan proses penulisan esai memakan waktu yang relatif singkat. “Jarak dari pengumuman abstrak terpilih dan presentasi berselang hanya dalam dua hari. Jadi saya tergesa-gesa dalam proses penyusunannya. Pengalaman saya dalam penulisan esai juga tidak banyak,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Baca juga : Mahasiswa UMM Beri kontribusi Sekolah Terdampak Pandemi

Dalam perlombaan tersebut, Ana mengangkat tema Upaya Penegakan Hukum dan HAM melalui One Health Approach dan Law Enforcement. Judul yang ia angkat adalah bentuk upaya responsif untuk memberikan kebijakan yang intens dan kontinu, khususnya bagi pemerintah. Terlebih lagi dalam aspek pemberian peraturan yang berkaitan dengan kesehatan. Di samping itu, kualitas kesehatan memang sudah menjadi akar permasalahan selama masa pandemi Covid-19.

“Karena telah lama menadalami isu ini, saya sangat berharap bahwa esai ini bisa direalisasikan di pemerintahan. Selain itu jika sudah termuat di jurnal, saya berharap pembahasan mengenai topik ini bisa semakin meluas” Kata Ana di akhir sesi wawancara. (syif/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image