Tiga mahasiswa UMM yang merancang Smart Chicken Cage (Foto: Istimewa) |
Tidak sedikit peternak telur ayam yang masih kesulitan dalam mengatur temperatur kandang ayam. Melihat hal itu, tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mencoba menciptakan alat yang mempermudah proses tersebut. Alat ini diberi nama Smart Chicken Cage Based on Android. Rancangan ini digagas oleh tiga mahasiswa UMM yaitu, Deny Fajar Hidayat, Yogi Hardika Pratama Putra, dan Andalusia Trisna Salsabila.
Deny bercerita bahwa awalnya ia sering berkunjung ke rumah Yogi. Hingga akhirnya dia mengenal dan sering mengobrol dengan ayah Yogi. Dari situlah ia tahu bahwa peternak telur merasa kesusahan dalma mengatur suhu kandnag ayam. Mereka harus mengecek suhunya secara berkala untuk memastikan keadaan kandang tetap normal.
Dari situ juga ia tahu bahwa peternak harus bolak-balik ke kandang untuk menyalakan atau mematikan kipas angin. Cara mengatur suhu ruang juga masih berdasarkan pada perkiraan si peternak, jadi tidak akurat.
Baca juga: UMM Latih Patriot Pejuang Pangan Papua
“Suhu adalah satu satu aspek penting untuk menernak telur ayam. Suhu kandang yang tidak sesuai akan berdampak pada kesehatan dan perilaku ayam serta jumlah produksi telur yang didapat,” lanjut mahasiswa teknik mesin ini.
Deny menjelaskan bahwa Smart Chicken Cage Based on Android ini bekerja untuk mengendalikan suhu kandang secara otomatis. Mereka akan memasang arduino di kandang sebagai sistem kontrol, sensor suhu, dan kelembaban. Selanjutya data dari arduino akan otomatis terbaca di smartphone peternak.
“Kami merancang agar alat ini secara otomatis bisa menghidupkan pemanas ketika suhu berada di bawah 25℃. Selain itu juga mampu menghidupkan kipas pendingin apabila suhu terpantau di atas 30℃. Dengan begitu suhu di dalam kandang akan tetap stabil dan peternak tidak perlu bolak balik ke kandang,” imbuh mahasiswa kelahiran Sulawesi tersebut.
Baca juga: Berbagi untuk Negeri, Beri Kontribusi di Panti Griya Asih
Ide dan Rancangan alat ini sendiri sudah pernah dilombakan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Tingkat Nasional (PIMTANAS) pada akhir November tahun lalu. Mereka bertiga mampu lolos di skema Program Kreativitas Mahasiswa di Bidang Teknologi. (syi/wil)