Puluhan Prototipe Teknik Industri UMM Dipamerkan di Industrial Engineering Expo

Author : Humas | Sabtu, 18 Januari 2025 09:04 WIB
Teknik Industri UMM ajak mahasiswa selenggarakan pameran hasil perancangan dan pengembangan produk prototipe (Foto : Zafira Humas)

Inovasi selalu datang dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Begitupun para mahasiswa Teknik Industri yang mengadakan pameran hasil perancangan dan pengembangan produk prototipe. Tahun ini, pameran Industrial Engineering Expo ini berfokus pada bahan bangunan, paving dan batako. Sebanyak 38 kelompok mahasiswa Teknik Industri sukses memamerkan hasil karya produk pada 16 Januari lalu. 

Ada prototipe menarik yang ditampilkan. Mulai dari alat sortir biji kopi, smart inventory, automatic bricket maker, solar box dryer, dan lain-lain. Yoga Adiwinata Prayitno selaku ketua pelaksana mengatakan, pameran ini  merupakan hasil dari mata kuliah praktikum Perancangan Sistem Terpadu (PST). Tujuan lainnya yakni berupaya memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan di sistem kerja manual pada dunia industri.

Baca juga : Viral Putusan Kasus Agus, Dosen Hukum UMM Sebut Penjara Harus Banyak Dibenahi

“Saat ini di dunia industri, masih banyak sistem kerja yang masih manual. Sehingga menyebabkan waktu produksi sangat lama atau tidak efisien. Di pameran ini, kami hadir untuk menganalisis dan merancang produk yang bisa membantu permasalahan itu. Misalnya, mungkin saja pabrik yang awalnya hanya bisa membuat 1000 batako atau paving perharinya, nanti bisa menjadi 3000 paving perhari,” ungkap Yoga.

Salah satu prototipe yang menarik adalah mesin pengayak pasir. Alat ini mencoba mengatasi masalah panjangnya waktu yang dibutuhkan untuk mengayak. Alat ini juga tidak membutuhkan banyak orang untuk menggunakannya, cukup satu orang saja. Ini meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses indusrti bangunan.

“Hal menarik lainnya adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membentuk prototipe. Bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan daur ulang seperti halnya plastik, kardus, maupun botol bekas. Pemilihan bahan tersebut tentunya dibarengi pertimbangan agar produk yang dipamerkan lebih sesuai dengan desain yang telah dirancang. Ada juga beberapa kelompok mahasiswa yang menggunakan teknologi AI sebagai pengembangan produk prototypenya,” jelasnya.

Baca juga : Dosen UMM Sekaligus Koordinator MDMC Soroti Kebakaran di LA

Adapun para mahasiswa dituntut untuk bisa menciptakan prototipe dalam waktu yang relatif singkat yakni satu bulan. Menariknya, beberapa kelompok bahkan bisa menyelesaikan rancangannya dalam waktu seminggu saja. Sebagai penutup, Yoga berharap pelaksanaan industrial engineering expo ini semakin menarik. 

“Menarik dari segi produknya, agar nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Jadi tidak hanya dipamerkan saja tetapi juga dapat diterapkan ke masyarakat, karena ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang juga disebarkan ke masyarakat luas,” pungkasnya mengakhiri. (zaf/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image